Beli Saham Ini Bukan Bonus Cuan Malah Bonus Dosa Lho Kok
Jakarta, CNBC Indonesia - Akhir-akhir ini, investasi yang memperdulikan lingkungan, sosial, dan tata kelola atau lebih dikenal dengan sebutan ESG (environment, social, and governance) terus memperoleh popularitas.
Sebaliknya, saham-saham non-ESG ini disebut 'Sin Stock' alias 'saham dosa' yang merupakan kebalikan dari bisnis ESG. Saham-saham tipe ini berpotensi tertekan jika sejumlah besar proporsi investor memilih untuk menghindari mereka. Istilah ini mulai ramai diperbincangkan para analis global, seiring dengan gencarnya aktivitas ESG secara internasional.
Apa sebenarnya saham 'dosa'?
Well, saham ini biasanya merupakan saham bisnis yang melibatkan perjudian, tembakau, alkohol, senjata api, maupun industri pertahanan yang dikonotasikan dalam riset-riset menjadi sektor-sektor yang 'menyakiti' manusia.
Berkebalikan dengan ESG yang mengutamakan keberlangsungan berbagai pihak, emiten 'dosa' akan mengambil cuan dari 'memanfaatkan' customernya.
Saham semacam ini akan memiliki biaya modal yang tinggi karena mereka akan diperdagangkan pada rasio valuasi harga dibandingkan dengan pendapatan (PER) yang lebih rendah, yang tentunya berpotensi membawa keuntungan lebih bagi investor.
Beberapa investor mungkin menganggap cuan yang tinggi ini sebagai kompensasi untuk biaya beban moral dari memegang saham-saham yang cenderung mencetak untung dengan memanfaatkan orang lain.
Di sisi lain, investor yang bermoral tinggi mungkin akan rela menerima keuntungan yang kurang optimal karena sang investor tidak mau mendukung perusahaan yang mereka percaya merugikan masyarakat dan atau kesehatan seseorang.
Penelitian mengenai saham 'dosa' sudah banyak dibuat seperti di tahun 2009 yakni "The Price of Sin: The Effects of Social Norms on Markets", penelitian tahun 2017 yaitu "Fewer Reasons to Sin: A Five-Factor Investigation of Vice Stocks" dan "Sin Stocks Revisited: Resolving the Sin Stock Anomally" serta penelitian tahun 2020 yaitu "The Underpricing of Sin Stocks".
Hasil riset dari penelitian ini menunjukkan saham 'dosa' memberikan keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata pasar.
Angka Beta yang mengukur seberapa volatil saham 'dosa' juga lebih rendah dari 1 yang menunjukkan risiko membeli saham sini lebih rendah dibandingkan dengan saham-saham lain di pasar sehingga saham dosa tergolong difensif.
Hal ini disebabkan oleh investor ritel dan investor institusi yang kurang sreg membeli saham dosa meskipun kinerja perseroan tergolong untung besar, bahkan tercatat perusahaan-perusahaan dosa untungnya lebih besar dibandingkan dengan perusahaan lain.
Meskipun demikian apabila ada perusahaan 'dosa' yang ingin masuk pasar melalui mekanisme penawaran saham perdana (IPO, initial public offering), harga saham perusahaan 'dosa' biasanya lebih rendah 22,3% dibandingkan dengan perusahaan lain.
Lebih tingginya keuntungan berinvestasi di saham-saham penuh 'dosa' dan lebih rendahnya risiko berinvestasi di saham ini dibandingkan dengan saham lain menyebabkan saham ini akan cocok bagi para investor yang tidak perduli akan ESG dan bersikap acuh tak acuh secara moral.
Bagaimana dengan di dalam negeri, apakah bursa Tanah Air juga memiliki saham-saham 'dosa'?
Apakah di bursa dalam negeri saham-saham 'dosa' juga tergolong saham-saham yang 'cuan' lebih besar? Ataukah ada anomali?
NEXT: Siapakah Saham-saham 'Dosa' di RI?
Belum ada Komentar untuk "Beli Saham Ini Bukan Bonus Cuan Malah Bonus Dosa Lho Kok"
Posting Komentar