Dua veteran Google pimpin Noice

Mengembangkan platform dan ekosistem kreator lokal adalah salah satu bentuk upaya kami untuk mewujudkan hal tersebut

Jakarta (ANTARA) - Dua veteran Google yakni Rado Ardian dan Niken Sasmaya digandeng platform konten audio lokal Noice. Mereka ditunjuk sebagai Chief Executive Officer (CEO) dan Chief Business Officer (CBO).

"Berbekal pengalaman yang kami dapatkan di perusahaan teknologi global dan menangani target pasar di regional Asia Pasifik, kami melihat Indonesia memiliki potensi dan pasar yang besar untuk perusahaan rintisan teknologi," kata Rado Ardian dalam keterangannya pada Rabu.

Rado menambahkan sebagai orang Indonesia, dia sudah lama ingin memberikan kontribusi positif untuk bangsa.

"Mengembangkan platform dan ekosistem kreator lokal adalah salah satu bentuk upaya kami untuk mewujudkan hal tersebut," kata Rado.

Lewat kepemimpinan baru tersebut, Noice siap melanjutkan visinya untuk memimpin pertumbuhan industri konten audio di tanah air.

Baca juga: Clubhouse ternyata punya fitur kirim pesan privat

Diluncurkan pada tahun 2018, Noice merupakan platform audio streaming yang berfokus pada konten audio lokal dengan hampir 800,000 pengguna di seluruh Indonesia.

Sebelumnya, Noice dipimpin oleh Adrian Syarkawie, yang juga merupakan CEO dari Mahaka Radio Integra (MARI), salah satu perusahaan pemegang saham NOICE.

Adrian akan tetap berperan aktif untuk mendukung Rado dan Niken dalam membawa NOICE menjadi platform konten audio terkemuka di Indonesia.

Sebelum bergabung dengan Noice, Rado dan Niken telah berkarir selama hampir 10 tahun di Google dan YouTube Asia Pasifik.

Selama di Google, Rado menjajaki berbagai pengalaman seperti mengembangkan bisnis Google ads di industri FMCG, hingga bekerja dengan tim product & engineering dalam menangani strategi customer experience untuk Google Maps & Google Store di berbagai pasar Asia Pasifik seperti India, Jepang, Indonesia, Singapore, dan Australia.

Baca juga: Konten lokal berpotensi berkembang setelah siaran tv digital

Sementara Niken selama 10 tahun mengemban beberapa posisi di Google Asia Pasifik seperti sales, partnership, dan program development di Singapura dan Jepang. Terakhir, ia menjabat sebagai Global Program Manager untuk YouTube yang berfokus untuk mengembangkan ekosistem kreator YouTube secara global.

Di YouTube, Niken merupakan orang pertama yang mengemban tanggung jawab untuk mengembangkan ekosistem kreator di Asia Tenggara/Australia dan New Zealand dan berkesempatan untuk membangun tim Creator Development & Partnership dari awal.

Pendengar aktif harian Noice (daily active users) umumnya menghabiskan lebih dari 60 menit di platform Noice setiap harinya.

Noice baru saja meluncurkan fitur audiobook bernama Noicebook yang merangkum intisari buku dalam 15 menit.

"Kami melihat tren signifikan dari pertumbuhan industri konten audio musik dan non-musik di Indonesia. Namun, platform yang menghadirkan konten audio non-musik yang berkualitas di Indonesia masih sangat terbatas. Maka dari itu, kami yakin Noice dapat menjadi destinasi untuk para pendengar di saat sedang jenuh, multi-tasking, atau tidak dapat melihat layar (screenless moments) tapi tetap membutuhkan konten hiburan dan edukasi dalam bentuk audio," kata Rado.

Baca juga: Facebook luncurkan fitur audio mirip Clubhouse

Dalam beberapa tahun belakangan, banyak kreator konten di Indonesia telah sukses berkarya di berbagai jenis platform video. Namun, belum banyak pilihan platform, terutama dengan fokus pasar lokal, yang tersedia untuk para kreator konten audio.

"Belajar dari pengalaman kami di Google dan Youtube,kami bertujuan untuk membangun Noice sebagai produk yang mendukung kreator konten audio di Indonesia untuk menampilkan karyanya dan membangun komunitasnya sendiri melalui teknologi dan fitur-fitur yang kami luncurkan," kata Niken.

Noice juga berinovasi untuk memberikan dukungan lebih bagi kreator yang membuat konten original dan eksklusif di platform itu melalui fasilitas studio rekaman yang saat ini sudah tersedia di Jakarta beserta tim produksinya.

"Di sisi lain, kami juga ingin memfasilitasi brand untuk membangun dan menemukan komunitasnya di dalam aplikasi Noice. Dalam jangka panjang, kami harapkan Noice bisa membuka lapangan kerja baru di industri ini dan membuktikan bahwa menjadi kreator konten audio dapat menjadi satu hal yang dicita-citakan oleh banyak orang," kata Niken.

Baca juga: Facebook ingin kembangkan platform audio mirip Clubhouse

Baca juga: Clubhouse raih suntikan dana, valuasi mencapai miliaran dolar

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2021

Belum ada Komentar untuk "Dua veteran Google pimpin Noice"

Posting Komentar