Peneliti Sebut Wanita Cenderung Punya Efek Samping yang Lebih Kuat terhadap Vaksin daripada Pria
TRIBUNPAPUABARAT.COM - Para peneliti di CDC mengatakan wanita cenderung memiliki efek samping yang lebih kuat terhadap vaksin Covid-19 daripada pria.
Para ahli mengatakan hal ini tidak biasa karena esterogen dalam tubuh wanita dirancang untuk memperoleh respons kekebalan yang lebih kuat.
Mereka menambahkan bahwa perempuan tidak perlu ragu untuk mendapatkan vaksin Covid-19 karena potensi konsekuensi penyakit jauh lebih buruk daripada efek samping vaksinasi.
Baca juga: Efek Samping Vaksin Covid-19 Moderna, Wanita Disebut Lebih Rentan daripada Pria
Dikutip TribunWow.com dari Healthline, tenaga kesehatan Amerika Serikat (AS) Shelly (wanita) dan Scott Blomgren (pria) termasuk di antara orang-orang pertama di Amerika Serikat yang mendapatkan vaksin Covid-19 pada Januari.
Sore setelah suntikan kedua dari vaksin Moderna, jelas bagi Shelly bahwa reaksi mereka terhadap vaksin tersebut sangat berbeda.
"Dia baik-baik saja," katanya kepada Healthline.
"Saya? Saya sekarat. Saya seorang wanita yang tangguh. Saya bisa menahan sakit. Tapi ini mengerikan. รข
Shelly mengatakan dia berjuang selama hampir 2 hari dengan "nyeri tubuh terburuk yang pernah saya alami dalam hidup saya," bersama dengan menggigil, demam, dan kelelahan, sementara suaminya melanjutkan pekerjaan dan hidupnya hanya dengan demam ringan.
Baca juga: Tak Jujur soal Kondisi Kesehatan, Seorang Wanita Pingsan setelah Vaksinasi di Manokwari
Dua hari kemudian, mereka baik-baik saja dan divaksinasi penuh.
Sebuah sumber terpercaya dirilis oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menemukan bahwa dari 13,8 juta dosis vaksin Covid-19 pertama yang diberikan kepada orang Amerika, laporan efek samping pada tingkat yang lebih tinggi datang dari wanita.
Belum ada Komentar untuk "Peneliti Sebut Wanita Cenderung Punya Efek Samping yang Lebih Kuat terhadap Vaksin daripada Pria"
Posting Komentar