Siapa Juara Mata Uang Kripto Utama Dunia

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mata uang kripto terjerembab sepanjang pekan ini, dengan dipimpin oleh Cardano. Koreksi terjadi setelah kebijakan pelonggaran kuantitatif kian dekat direalisasikan.

Harga Bitwise 10 Crypto Index Fund, reksa dana indeks yang mengacu pada pergerakan 10 mata uang kripto utama di dunia, tercatat menguat 1,5% pada perdagangan Jumat (29/10/2021) menjadi 51.

Namun secara mingguan, posisi pada hari tersebut setara dengan koreksi sebesar 4,7% jika dibandingkan dengan penutupan Jumat akhir pekan lalu, yang berada di level US$ 53,5/unit. Koreksi mingguan ini merupakan yang kedua berturut-turut.


Sepanjang Oktober, harga reksa dana tersebut terhitung melesat 21,5% dibandingkan dengan posisi harga akhir September di angka US$41.99/unit. Sepanjang tahun berjalan, harga reksa dana ini terhitung anjlok 15,5% dari posisi akhir tahun lalu sebesar US$ 60,39/unit.

Di dalam reksa dana indeks Bitwise, Bitcoin menyumbang 62% kapitalisasi pasarnya diikuti etherum sebesar 27,5%. Sisanya berasal dari mata uang kripto lain seperti Cardano, Solana, Chainlink, Litecoin, Stellar, Polygon, Bitcoin Cash, Algorand dan Uniswap.

Jika dirunut lebih jauh, aset yang mengalami koreksi terparah di antara sepuluh mata uang kripto tersebut adalah Cardano, yang sepekan ini anjlok 8,7% menjadi US$ 1,96 atau setara dengan Rp 27.763 per unit.

Sebaliknya, Shiba Inu menjadi mata uang kripto yang mencetak reli tertinggi selama sepekan ini, yakni sebesar 55,6% menjadi US$ 0,00006 per keping, atau setara dengan Rp 1/keping. Kapitalisasi pasarnya di seluruh dunia mencapai Rp 502.858 triliun.

Koreksi mata uang kripto terjadi sejak bank sentral Amerika Serikat (AS) kian diyakini bakal menjalankan kebijakan tapering (pengurangan suntikan likuiditas di pasar modal). Selama ini, aksi beli surat utang oleh bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) memicu banjir likuiditas.

Sebagian dari likuditas tersebut mengalir ke pasar mata uang kripto, sehingga menaikkan harganya terutama di tengah pandemi tahun lalu. Namun ketika wacana tapering mengemuka awal tahun ini, harga mata uang kripto pun tertekan.

Pasar memprediksi The Fed akan melakukan tapering sebesar US$ 15 miliar setiap bulannya, dari nilai saat ini US$ 120 miliar. Dus, perlu setidaknya 8 bulan hingga kebijakan pelonggaran kuantitatif (quantitative easing/QE) yang semula dijalankan menjadi nol, alias selesai.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(ags/ags)

Belum ada Komentar untuk "Siapa Juara Mata Uang Kripto Utama Dunia"

Posting Komentar